About Me

My Photo
masih tetep puput bubgum
I can spend 5hours just to see stars in the sky
View my complete profile
Powered by Blogger.

Followers

sotmik


ShoutMix chat widget
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Friday, July 1, 2011

postheadericon Legenda Orfeus


Orfeus adalah anak dari Calliope dan Apollo. Dia pemusik dan penyair terbesar dalam mitos Yunani. Nyanyiannya yang diiringi petikan Lyra atau harpa mampu menjinakkan binatang buas dan menggerakkan batu maupun tumbuhan saking merdu dan indahnya.


Orfeus mempunyai istri bernama Eridik. Suatu hari, Eridik terbunuh karena terpatuk ular berbisa. Orfeus sangat terpukul atas kematian istrinya. Karena besar rasa cintanya, Orfeus berani menentang aturan dewa. Dia pergi ke dunia Hades(akhirat) untuk menjemput Eridik.


Tentunya keinginan Orfeus ditentang oleh dewa Hades. Namun nyanyian dan petikan Lyra yang indah mampu melunakkan hati dewa Hades. Akhirnya Orfeus diizinkan membawa Eridik kembali ke dunia dengan satu syarat, selam perjalan dari dunia Hades menuju dunia manusia, Eridik harus berjalan di belakang Orfeus dan Orfeus dilarang sekalipun menoleh ke belakang sebelum tiba di gerbang dunia manusia.


Orfeus langsung saja menyanggupi syarat itu. Dan Orfeus pun akhirnya menjemput Eridik. Sayang, lantaran Orfeus tidak yakin Eridik mengikuti langkahnya, Orfeus menoleh ke belakang tepat beberapa langkah lagi menuju gerbang dunia manusia.
Maka Eridik ditarik lagi ke dunia Hades. Sementara Orfeus tidak dapat mengulangi lagi perjalanannya untuk menjemput Eridik. Orfeus kehilangan Eridik untuk kedua kalinya.


Sejak itu Orfeus tidak mempunyai semangat hidup lagi. Dia hanya berkelana kesan kemari tak tentu arah. Dia mengasingkan diri dari kehidupan orang-orang yang dikenalnya. Nyanyian dan petikan Lyranya pun tak seindah dulu.


Suatu hari, saat dia sedang bermain Lyra di bawah sebuah pohon, datang sekawanan wanita yang pernah dikecewakan olehnya. Mereka datang dengan marah kemudian memukul dan menyiksa Orfeus hingga tewas. Kepalanya yang terpenggal masih bernyanyi kendati dihanyutkan arus sungai.


Orfeus menyusul istrinya saat tak dipunyainya semangat hidup.

postheadericon Summer Triangle


Ada tiga bintang yang membentuk segitiga. Besar sekali. Tapi, kareana terlalu banyak bintang yang muncul, garis imajiner bintang tersebut jadi tidak kelihatan. Ketiga bintang itu namanya Vega, Deneb, dan Altair.


Mereka sangat terkenal di kalangan pecinta bintang. Mereka disebut-sebut sebagai kunci untuk menemukan rasi bintang lain di musim panas. Mereka dari tiga rasi berbeda. Vega dari rasi Lyra, Deneb dari rasi Cygnus, dan Altair dari rasi Aquila. Itulah “Summer Triangle”


Dalam mitos Yunani, Altair dari rasi Aquila alias elang digambarkan menggenggam dan mencengkeram Lyra atau harpa dan selalu menjaganya.
Deneb dari rasi Cygnus alias angsa terbang digambarkan sangat dekat dan klop banget sama Lyra.
Dan ada Orfeus. Dia adalah pemusik yang memiliki Lyra atau harpa itu.


Dalam konteks ini, antara Summer Triangle dan Orfeus memiliki hubungan satu sama lain. Untuk lebih jelasnya silahkan baca Teenlit “Summer Triangle” karya Hara Hope.

postheadericon Orion dan Scorpius

Konon ada anak kecil yang senag berburu. Namanya Orion. Dia badung banget. Saking badungnya, dia habisi semua binatang yang ada di hutan.

Para dewa saja sampai jengkel. Mereka tidak mau hal yang lebih buruk terjadi. Lantas mereka mengirim Scorpius, si kalajengking, untuk membunuh Orion agar dunia tentram lagi. Maka dibunuhlah si Orion itu.

Ayah si Orion, Posiedon, sangat sedih anaknya meninggal. Untuk mengenangnya, dijadikanlah Orion sebagai rasi bintang.

Tapi Scorpius dianggap pahlawan oleh para dewa. Maka dia juga dijadikan rasi bintang. Tapi posisi mereka berjauhan mengingat Orion dan Scorpius bermusuhan.
Itu sebabnya kita nggak pernah bisa melihat rasi Scorpius dan Orion sekaligus dalam 1 waktu. Kalau Orion keluar pagi, maka Scorpius pasti keluar malam.